Saturday, January 19, 2008

komEDO oh komEDO

– Bersyukurlah orang” yang tidak dianugerahi para komEDO –
(diriwayatkan oleh korban kenakalan para komEDO)

BT banget gak sih kalau wajah kita tuh (terutama hidung) jadi habitatnya komEDO?! Pasti jawabnya IYA!! Mau komEDO putih, komEDO item, sama aja menyebalkannya. Apalagi kalau para (kan banyak, jadi nyebutnya harus dalam bentuk jamak :p) komEDO nakal banget. Susah hilang atau kalau sudah hilang dan kita sudah rajin bersihin muka ternyata para komEDO tetap balik dan balik lagi dalam waktu kurang dari sebulan!! Cape deh bersihinnya…
Well, aku adalah salah satu korban keganasan para komEDO nakal sampai” mamaku sering julukin aku si hidung landak (sedih banget T.T). Nah, giliran hidungku bersih, dengan bangga dan senang hati aku lihatin para komEDO yang sudah berhasil aku tumpas ke mamaku. Secara, mamaku langsung histeris dan strez melihat para korbanku itu. Jijay banget sih! (so jangan dibayangin ^.^v). Kalau di rumah sih aku bisa rajin (kalau soal maskeran, mamaku malah tanpa diminta akan maskerin wajahku. Waktu pulang kemarin aja, beberapa kali mama dengan paksa maskerin wajahku di saat masih nyaman” melandau. Soalnya kalau gak langsung dimaskerin, masker yang berupa busa/buih dari susu kedelai bubuk yang di shake itu bakal kembali menjadi cair). Apalagi di rumah bahan yang kuperlukan untuk penumpasan para komEDO selalu tersedia dan hampir tiap hari aku makan (nanti kita bahas apa maksudku itu). Kalau di kost, rada malas deh…
Ada banyak cara untuk menumpas para komEDO, a/l:
  1. Ke dokter kulit/kecantikan (siapin banyak duit tapi)
  2. Cumuk di salon
  3. Digisang pakai ampelas (siapa yang mau coba?!)
  4. Masih digisang, tapi pakai handuk :p
  5. Dicabut pakai jepitan bulu ketek
  6. Pakai pore pack
  7. Pakai putih telur (caranya?!)
Ok, aku akan bahas cara menumpas para komEDO dengan cara yang kelima (sebenarnya resep ini aku dapat dari sebuah majalah remaja. Sudah lama banget, tapi baru aja insap untuk mraktekin ^.^v).
Sediakan putih telur (supaya gak mubazir ya pas mau goreng telur atau bikin kue, sisain putih telurnya untuk dipakai menumpas para komEDO nakal). Ambil kapas dan sesuaikan ukurannya dengan bagian yang akan ditempeli (yang tipis aja deh atau ditipisin dulu biar gak kelamaan nunggu kapasnya kering coz penumpasan dengan cara tradisional ini perlu waktu yang lama. So, sebelum melakukannya pun usahakan di saat sedang gak ada rencana untuk keluar rumah). Oleskan putih telur ke kedua sisi kapas. Tempelkan ke bagian yang jadi habitat para komEDO. Tunggulah sampai mengering (sekitar setengah harian gitu deh... So, harus sediain stok kesabaran yang xtra banyak, hHe…). Lepas kapas dari wajahmu, lihatlah para komEDO yang tertanam dalam gips putih telur yang berhasil ditumpas, dan tersenyumlah dengan penuh kemenangan (o^.^o)v. Untuk daerah” yang sulit dijangkau, penumpasan para komEDO nakal ini memang susah dilakukan. So, berkreasilah dengan kapasmu agar daerah” tersebut dapat dijangkau.
Menurutku, pore pack pun gak bisa sampai sesukses itu dalam menumpas para komEDO. Tapi kalau mau praktis sih, diantara semua cara pore pack memang lebih unggul coz gak perlu waktu banyak, gak lengket, gak harus ngantri, dan gak ribet. So, selamat menumpas para komEDO.

Nb: gara” mraktekin hal ini aku jadi gak heran kalau zaman dulu putih telur digunakan sebagai perekat bahan bangunan, kayak semen gitu deh. Aku juga bisa sedikit merasakan hidup dalam balutan gips. Gak enak! :”(

No comments:

Post a Comment