Saturday, January 19, 2008

Puisi

Ya Allah, Izinkan Dia Menjadi Pasangan Jiwaku
aku rindu sujud bersamamu
aku masih ingin menghadap Rabbi bersamamu
ya Allah, jadikan dia kekasihku
jadikan dia malaikat penerang hidupku
indahnya kalimat Allah yang kau lantunkan
ketika menjadi imam sholatku
manisnya bersalaman sehabis berzikir pada Allah
bersamamu
ya Allah, biarkan salaman itu berganti
menjadi cium mesra di keningku
ya Allah, biarkan dia terus membimbingku
mendekati pangkuan-Mu
izinkanlah dia menjadi pasangan jiwaku.
Malang, 2004


Kenapa kau begitu jahat?!
Yang aku tahu kamu itu orang yang baik. Karena itulah aku mencintaimu. Tapi kenapa aku merasakan sebaliknya? Kenapa kamu tega mempermainkanku? Membiarkan cintaku terhempas, mencabik-cabik ulu hatiku. Semua yang kuberikan seakan-akan hanya angin lalu bagimu. Kau anggap apa aku? Padahal kamu tahu aku begitu mencintaimu. Kau anggap apa cintaku? Permainan lucu seperti lakon komedi yang sering kau mainkan?
Kalau kau mencintaiku mengapa kau sakiti aku, bahkan berulang-ulang? Bahkan jika kau hanya menyayangiku sebagai kawan, kawan seperti apa yang begitu jahat menikam dari belakang juga depan?
Lalu apa maksud semua canda guraumu yang begitu merayu? Juga tingkah polahmu yang menyanjungku? Jika kau mencintaiku, kenapa kau tega mencampakkanku? Bahkan jika kau hanya menyayangiku, mengapa kau bisa lakukan itu?
Aku mencintaimu, tapi juga membencimu
Aku menyanjungmu, tapi juga memakimu
Aku ingin menjauhimu, tapi tak ingin melepaskanmu
Harus bagaimanakah aku?
Malang, Juli 2007


Karna Tak Bersamamu
Aku ingin menangis
karna aku tak bisa
melihatmu
karna aku tak bisa
memelukmu
karna aku tak bisa
mencurahkan
segala beban jiwaku
Bolehkah aku menangis karna itu?
Malang, 2005


Cinta itu = uang
Selalu diperbincangkan
Selalu aktual
Permasalahan cinta bahkan lebih klasik daripada uang
Karena cinta sudah ada sejak zaman Nabi Adam


My Soulmate
Masih seperti biasanya aku duduk di kamarku yang sempit
merenungi kesendirianku di dalam larutnya malam
kadang aku ingin keluar agar dapat melihat bintang
tapi dingin dan itu makin menusuk kesepianku
Sudah lama aku ingin melihat bintang jatuh
dan mengucap pinta padanya
tapi saat itu ku ingin bersamamu
agar kita bisa mengucap pinta berdua
Tapi kapan?
kamu saja tak pernah mendatangiku
apalagi menikmati malam bersamamu menatap bintang
malam itu ada tapi sudah lewat dan hambar
takkan pernah kembali dan takkan terulangi
Pernah aku bersama seseorang yang kucintai
menikmati malam berdua menatap bintang
tapi bintang jatuh tak pernah datang
hanya kerlap kerlip, diam...
jika pun datang, aku tlah terlelap dibalut angan
dan kini itu hanya kenangan.
Masih seperti biasanya aku duduk di kamarku yang sempit
merenungi kesendirianku di dalam larutnya malam
kadang aku ingin keluar agar dapat melihat bintang
tapi aku ingin bersamamu, dia, atau seseorang
berdua menikmati malam
Banjarmasin, 2004


Apa Kabar Cinta?
Apa kabar dengan cinta?
Ku tak tahu dimana
dan entah bagaimana ia
Angin semilir pun hanya lewat
tanpa sepatah kata
bahkan menyapa
Cinta, dimanakah ia?
Apa ku harus teriak memanggilnya?
Atau ku harus lari mengejarnya?
Cinta, dimanakah ia?
Apa menunggu akan percuma?
Banjarmasin, 2004


Dia Masih Sahabat Kami
dengan suara cemprengnya
tawa serta kisah-kisah lucunya yang
menghangatkan suasana
dia masih seperti yang kami kenal dulu
sahabat yang periang
tak ada yang berubah darinya kecuali
gamis dan kerudung panjang
yang sekarang selalu dia kenakan
Banjarmasin, 24 Juni 2006
(kenangan aku&Sulis bertemu Umi)



My Daily Sunshine
(Fajar)

Jika saja di setiap fajar aku bangun dengan seulas senyum
dan dia pun selalu mengiringi pagiku dengan terang
Aku rela setiap fajar duduk di tepi dermaga menanti fajar datang
berbicara padanya dan menyenandungkan lagu-lagu cinta
menemani, melepas kepergian fajar,
dan menyambutnya lagi di keesokan.
Tapi kenapa setiap fajar aku telat bangun?
Jika pun bangun fajar merayap murung mengantar pagi
Apa sinarnya tak akan pernah ada untukku?
Tak akan pernah singgah dan menerangi relung hatiku?
Aku rapu, lemah, lelah, dan ingin bersamanya
duduk di dermaga menyambut pagi yang dingin
Aku rela tak perlu ada siang, petang, dan malam
Asalkan aku bersama fajar yang memberiku kebahagiaan
Jika fajarku pergi maka reduplah nyalaku ini
karena hanya dengan fajar aku dapat bersinar
Banjarmasin, 2004


Ke Surga...
Cintamu membuatku tegar ketika terjatuh
Dia pulalah yang menyelamatkanku
Kala mentari tak lagi kompromi tuk menerangi jalan hidupku
Cinta datang ketika semuanya pergi
Dia pulalah yang mengisi hatiku dengan puisi-puisi

Ah...
Cinta datang disaat yang tepat untuk menjemputku,
Membawaku ke surga, penuh kebahagiaan
Cinta itu datang lewat kamu
Kamulah yang membawaku ke surga itu
Lewati mentari, bulan, dan bintang
Malang, 2005


Setelah Bencana Itu...
Ada yang hilang saat mentari datang
anak-anak tak lagi tertawa seperti biasanya
di depannya tergeletak ribuan orang tak bernyawa
salah satunya ayah, ibu, kakak, adiknya, ...
Bencana itu menimpa mereka
(setelah tsunami di Aceh)
Malang, 2006


Maaf*
Kakak, aku sayang kamu
Aku benar-benar menyayangimu,
kakakku
Tapi maaf,
aku tak bisa paksakan
untuk mencintai suamimu,
kakak iparku
Malang, 2006
Tentunya ini gak real kisah cintaku :)


Do’a
Beserta tangis hamba ini ya Allah...
Hamba sujud pada-Mu
Ampunilah segala dosa hamba
Ampuni segala khilaf dan kenaifan hamba
Hanya pada-Mu lah hamba berserah diri
Memohon ampunan-Mu
Tuk sucikan hamba
Amin, ya Rabbalalamin
Malang, 2006


Pesan untuk Mama
Aku mengantuk
Tapi sebelum tidur,
Bisakah nyanyikan nina bobo untukku?
Juga beri kecupan lembut di keningku?
Jangan lupa terus goyang ayunanku
Hingga aku terlelap
Malang, 2006


Tak Bisa Dipaksa
Aku ingin lupakan dirimu sayang
tapi aku masih cinta,
tak bisa dipaksa
Malang, 2006


My Best Friend’s Said
We don’t have to be so sad
If we don’t know what we have to do
Just smile,
Maybe our feel can be ok!
Life can’t happy without smile
Be happy, don’t worry!
Smile and forget
All things that make our self
Sad and cry
Banjarmasin, 2001
(bersamamu sahabatku, 5 tahun lalu)


Mimpi
Mimpi, kadangkala tidak hanya mimpi
Mungkin, suatu saat... nanti
Mugkin jadi kenyataan
Khayalan sangat menyenangkan
Tapi...
Jangan terlalu tenggelam di dalamnya
Jangan terhanyut terlalu dalam
Sadarlah, duniamu bukan mimpi
Kenyataanlah yang harus dihadapi
(oleh Mei-mei)
Banjarmasin, 2001


Ruang Waktu
Ruang
adalah waktu
aku ... kamu
yang bersatu dalam cinta
Ruang
adalah waktu
aku ... kamu
dalam buaian rindu dan cemburu
Ruang
adalah waktu
aku ... kamu
yang bercerai karena ego
Ruang
adalah waktu
aku ... kamu
masa yang telah berlalu
Banjarmasin, 2003


Selalukah...
Selalukah...
Kamu dingin dan angkuh?
Tiap hari aku menatapmu
malam tadi aku bahkan
berjalan dalam sepi
berdua, bersamamu...
Tak ada satu katakah
yang terangkai untukku?
Setahuku kamu tak bisu
atau gagu...
Malang, 2004


To: Bocah Rasa Pepaya
"Ku ingin ciptakan senyum yang termanis yang belum pernah kamu lihat,
Ku ingin ciptakan tawa yang terhangat yang belum pernah kamu rasakan,
Ku ingin ciptakan manja yang hanya ku beri dalam menciptakan 2 sisi dimana kita sedih karena seseorang,
cinta selalu menebarkan 2 pilihan
ada untuk mengikuti atau ada yang rela untuk ditinggal..."
daripada BT kubuatkan kata mutiara untukmu :)
begitu isi sms mu
tapi sekarang dimana kamu?
tak kamu ciptakan lagi senyum, tawa, dan manja untukku
kamu hilang dan tinggalkanku...
Malang, 2006

No comments:

Post a Comment