Thursday, January 31, 2008

Toke! Tokke…!!*

“Kya…!!” teriak Aisha dari kamar mandi. Amelia dan Sindy pun berlarian ke kamar mandi mendatangi Aisha.
“Kenapa, Sha?” tanya Amelia.
“Ada toke, hiks!” jawab Aisha dengan keadaan shock. Seumur-umur ini pertama kalinya dia melihat secara langsung mahkluk yang bernama toke.
Kenapa Aisha tau bahwa yang dilihatnya ini adalah toke? Karena yang dia tau toke tuh sepupuan sama cicak, cuma badannya hijau dan berukuran jauh lebih besar. Kenapa toke itu bisa berada di sana? Mungkin dia masuk dari ventelasi kamar mandi yang terhubung langsung dengan dunia luar karena kedinginan. Gak mungkin kan dia masuk karena ingin mengintip cewek mandi?!
“Kya, toke! Takut…!” teriak Sindy gak kalah shock. Dia langsung menggeliat-geliat kayak cacing kepanasan karena jijay dengan penampakan toke yang bisa jadi sebenarnya adalah seorang pangeran tampan yang kena kutuk nenek sihir.
“Amelia, usir toke itu dong. Aku gak berani ke kamar mandi nih,” pinta Aisha.
“Iya, kamu kan berpengalaman dengan binatang-binatang jijay. Tolong ya,” Sindy ikut meminta.
“Kalau yang kamu maksud itu ular, laba-laba, dan kodok peliharaanku di rumah, mereka tuh gak jijay tau!” protes Amelia setengah marah karena Sindy sudah berani mengejek piaraan kesayangannya. “Lagian kayak kamu gak tau saja, aku meliat cicak besar dikit saja teriak-teriak apalagi cicak raksasa kayak itu! Kya…!” Amelia ikut menggeliat-geliat.
“Trus bagaimana? Aku sikat gigi di bak cuci piring saja deh!” masih dengan perasaan ngeri Aisha mengambil perlengkapan mandinya untuk diungsikan sampai tuh toke pergi.

1 jam kemudian.
“Masih ada gak?” tanya Aisha yang mengendap-endap di belakang Amelia.
Amelia membuka pintu kamar mandi perlahan.
“Krek…,” Amelia lalu mengangguk, pertanda toke masih merayap di kamar mandi.

2 jam kemudian.
“Masih?” kini Sindy yang mengintai penampakan sepupu cicak itu. Sindy mengangguk, tertanda si toke masih standby di kamar mandi mereka.
Pas kena giliran Aisha yang mengintai dia sudah KO duluan di depan tipi.

04:20 WIB
“Kya…!” teriak Aisha memecah kesunyian.
“Ada apa Sha, subuh-subuh sudah teriak?” tanya Sindy menghampiri.
“Si toke masih ada di sana,” Aisha menunjuk ke arah dinding kamar mandi.
“Kya…! Pagi ini aku gak mau mandi kalau dia masih di sana!” jerit Sindy ketika si toke bertoke ria ketika memandang mereka berdua.
Aisha mengurungkan niatnya untuk mandi. Dia langsung pergi sholat Subuh, wudhu di kran cuci baju. Sindy juga.
“Bangun tidur ku terus mandi. Tidak lupa menggosok gigi, syalalalala…,” Amelia yang masih tidur saat insiden subuh tadi keluar kamar mandi dengan riang gembira sambil menggusap-usap kepalanya yang basah dengan handuk.
“Amelia, apa kabar si toke? Dia sudah gak ada di kamar mandi yah?” tanya Aisha heran sekaligus takjub. Terakhir kali dia ngecek si toke masih ada di kamar mandi walau dengan posisi yang berbeda.
“Memang si toke masih ada di dalam ya? Aku lupa kalau tadi malam ada toke di dalam,” Amelia pun kembali ke kamar mandi untuk ngecek keberadaan si toke.
Amelia keluar kamar mandi dengan hati teriris dan hampir menangis.
“Mama, aku mandi diintipin toke…!”
“Heran, Amelia mandi sambil tidur apa jadi toke segitu besarnya dia gak liat,” komen Sindy yang karena si toke gak pergi-pergi akhirnya kuliah gak pakai acara mandi.

*kisah ini merupakan bagian dari novelku yang belum selesai

No comments:

Post a Comment