Monday, March 3, 2008

SIM Card Q tercinta

Aku punya dua SIM card HP. XL dan Mentari. Yang XL baru sekitar 7 bulanan. No.nya aku beli di Ubung, Bali, pas mu pulang ke Banyuwangi®Malang waktu berwisata kresek ma sohib” KKNku. Gara”nya waktu pertama kali ke Bali (ke Singaraja ma kawan” di kampus) buat menghadiri rakor IMAGAHI Regional IV, SIM cardku hilang di Gilimanuk :”( Saat itu dengan susah payah aku ngasih nomor baruku ke kawan”/ngumpulin nomor kawan”. Sampai kawan” mengira aku tuh tukang gonta-ganti nomor. Capek banget kan?! Semoga SIM card XLku kali ini awet, amin :)
Nah, lain kartu XL lain juga kartu Mentariku. Kalau yang ini cukup sering menerima panggilan yang salah sambung. Ada seorang ibu yang entah mencari siapa, ada seorang bapak dari Makasar yang bermaksud menghubungi kawannya yang berada di Jakarta, seorang cowok yang mencari kawannya, dan tadi pagi ada seorang bapak nelpon aku yang mungkin sedang mencoba menghubungi kerabatnya. Nah, ibu, cowok, dan bapak yang disebut terakhir ini aku interpretasikan dari gaya bahasanya adalah orang Sunda. Habis aku sempat dipanggil ‘neng’ sama beliau. Yang bapak tuh kental banget juga logat Sundanya.
Kok bisa ya?! Mana anehnya yang nelpon tuh gak pernah Urang Banjar atau dari area Kalselteng. Padahal nomor Mentariku jelas” berkode Kalsel (081528158xx). Belinya juga di Banjarmasin (kartu Mentariku yang sebelumnya aku lupa terpaksa kuganti karena apa :p Kartu yang sekarang nitip Edo waktu dia mau kesini. Sori ya Do, belum kubayar. Tapi memang maksudmu membelikanku kan, gak minta ganti?! hHe…). Apa nomorku mirip dengan nomor orang yang ingin mereka hubungi ya?! Soalnya bisa kupastikan orang” yang salah salah ke nomorku itu gak mengenalku. Kawanku yang berdarah Sunda kan gak banyak. Teteh Noel, tante Oneng alias Neng, akang Gelar, dan si Arif kuadrat dari UPI. Tiga nama terakhir malah baru kukenal pas kongres IMAHAGI kemarin.
Kalau ditarik ke hal yang gak nyambung juga benar” gak nyambung. Semisal aku gak berdarah Sunda (Banjar tulen). Kapan” juga aku pernah ke Jawa Barat atau Banten (pinginnya c ke sana. Ke Bogor, Bandung, Lembang, Banten, Pelabuhan Ratu, ke kampungnya suku Badui, dll. Mau…). So, kenapa bisa salah sambung ya (“,)?!

No comments:

Post a Comment