Friday, April 18, 2008

Di Semarang

(bingung mau kasih judul apa ^.^v)


Jum’at – Sabtu (11-12/4) kemarin aku mengikuti pelantikan PB IMAHAGI, Seminar Nasional, dan bakti lingkungan dengan menanam 3000 pohon bakau di pantai uatara Kabupaten Kendal, Jawa Tengah. Seru banget coz aku bisa kumpul” lagi ma kawan” IMAHAGI (T.T) (terharu). Terasa banget, walau rata-rata kami baru saling mengenal saat Kongres X IMAHAGI sekitar 1,5 bulan yang lalu di UGM, tapi keakraban kami sudah kayak berlangsung begitu lama. Aku jadi merasa berat banget waktu pisah ma mereka coz setelah ini entah kapan kami baru bisa ketemu lagi. Apalagi aku termasuk anggota ‘tua’ di IMAHAGI. Sebelum periode kepengurusan yang sekarang habis, aku sudah mangkat :”(

Mungkin cerita di Semarang ini di flash back dulu. Let’s begin from Malang, di detik” keberangkatanku ke Semarang :)


Kamis, 10 April 2008

Pagi, sebelum aku ke sekolah untuk PPL (masuk jam 8.30 WIB coz anak kelas IX pagi ada try out UAS), aku pergi ke kampus dulu to ambil surat dispensasi. Di surat itu tertera namaku, Suud, dan Galih. Berarti benar, Daniel gak ikutan ke Semarang. Padahal sebelumnya katanya dia yang berangkat, sama aku dan Galih. So, planning yang sudah kususun bersama Daniel, berangkat ke Semarang naik kereta api kelas ekonomi jam 13.45 WIB pun harus dibatalkan (padahal kapan lagi aku bisa merasakan naik kereta api, ekonomi pula!! hHe… ^.^v).

Saat di sekolah, mulai nih hal” yang buat aku BT datang. Pertama, saat aku mengajukan surat izin ke wakasek kurikulum. Aku c dapat izin to berangkat. Tapi kenapa tetap saja aku harus menghhitung jumlah izinku dengan alasan karena aku izin, walaupun dengan surat dispensasi, tetap saja nilaiku di PPL-an harus dikurangi?! Well, memangnya selama PPL kami gak boleh punya aktivitas di luar sekolah?! Kami gak boleh berorganisasi atau sementara waktu libur dari aktivitas lain agar bisa dapat nilai yang ‘bagus’ to mata kuliah PPL?! Padahal aku pergi juga to membawa nama almamater, nama jurusan, dan nama mata pelajaran (walaupun di KTSP dimasukkan dalam IPS Terpadu, gak berdiri sendiri) yang selama beberapa waktu kemarin kuajarkan kepada murid”ku di PPL-an. Yach, walau gak muna, aku pergi juga untuk have fun! Refreshing karena boring di skul dengan travelling dan berkumpul sama kawan” selama mengikuti berbagai kegiatan IMAHAGI di Semarang.

BT-ku yang kedua datang ketika setelah lama menunggu, gak ada yang mengkabari aku kami akan pergi jam berapa dan naik pergi ke Semarang. Trus, tiba” saja aku dikabari kalau ingin pergi, terpaksa harus sendirian karena suatu alasan dan lain hal. Karena sudah izin ke wakasek kesiswaan, guru pamong, bilang ke kawan” PPL, dan aku memang benar” ingin pergi ke Semarang to ikut kegiatan IMAHAGI, aku pun nekat untuk pergi sendirian. Tapi untungnya, di detik” terakhir, Ketua HMG memutuskan untuk ikut pergi bersama (menemani) aku. Kami memutuskan to pergi naik bus malam itu (thanks ya Dan sudah antarku ke Arjosari).

Jum’at, 11 April 2008

Walau perjalanannya terbilang lama (berangkat jam 8 malam baru sampai jam 5 pagi), perjalanan kami lancar (jika AC bus yang dingin banget dan ulah tidurku kurang nyenyak gak dihitung). Akhirnya menjelang fajar, mumpung punya freetalk juga, aku menghubungi beberapa kawan IMAHAGI (bangunin Yoyo, minta jemput ma Catur), mengabari keberadaanku saat itu. Sesampainya di Semarang, setelah 1,5 jam menunggu di depan kantor cabang bus malam yang aku tumpangi, terletak di Jl. Dr. Cipto depan SMKN1 Semarang (mulai dari jalan satu arah itu sepi sampai ramai dengan kendaraan bermotor), akhirnya kami dijemput Sindhung dan … (sori bro, aku lupa namamu! Habis, aku tuh payah soal menghapal nama orang ^.^v). Yach, ternyata ada diskomunikasi gitu deh, makanya kami lama banget baru dijemput. Walau begitu, gak mengurungkan niatku to (pura”) ngambek ma Catur :p

Setelah istirahat sebentar (ganti baju dan sarapan), kami mengikuti prosesi pelantikan Pengurus Besar IMAHAGI. Saat itu PB dilantik oleh Pak Suratman W(Ketua IGI), dihadiri oleh beberapa petinggi UNNES dan dosen (kalau gak salah dari UMS). Sayangnya, dari 10 komisariat yang kemarin hadir di kongres, hanya 6 komisariat yang bisa

datang. Karena suatu alasan, PB/delegasi dari UPI, UI, UNDANA, dan UNS gak bisa hadir. Tapi alhamdulillah, kawan jauh yang kemarin gak hadir di kongres, delegasi dari komisariat UNDIKSA Singaraja Bali yang satu regional dengan UM hadir (UNLAM gak datang. Gak bisa ketemu kawan sebanua deh!!). So, ada perwakilan delegasi dari komisariat yang berada di luar pulau Jawa :) Prosesi pelantikan berjalan cukup khidmat (apalagi saat Pak Suratman memberi sambutan. Qori, yang oleh kawan” dibilang cucunya Pak Ratman, bahkan sampai menangis, terharu).

Seminar nasional dimulai setelah sholat Jum’at. Sebelumnya, aku ngumpul” dulu dengan awewe, nunggu awowo pulang jum’atan. Ngumpul sama Nofi, Furi, Qori, dan Lina. Trus makan siang bareng Co”. sempat mbandel c, seminar sudah mulai kami masih makan. Dua ronde malah (yang kedua prasmanan ^.^v).

Seminar nasional ini bertemakan “Membangun Indonesia Berbasis Kelingkungan”. Pembicaranya y/ Pak Suratman W. (ketua IGI) dan Pak Bembi dari Bappenas. Seru juga sih, coz banyak pertanyaan yang dikemukakan oleh kawan” (aku jadi pendengar aja, habis kecapekan ^.^v). Yang paling aku suka tuh saat membahas tentang sebenarnya pembangunan di Indonesia ini diarahkannya sebagai negara maritim atau negara agraris. Soalnya, topik tentang ini cukup favorit bagi kami. Secara, wilayah perairan Indonesia kan lebih besar daripada daratannya. Masyarakat Indonesia (pada masa lalu) pun terkenal sebagai pelaut ulung (termasuk Suku Banjar). Yach, walau gak semua suku bangsa di Indonesia merupakan bangsa pelaut (contoh Dayak yang merupakan bangsa daratan). Kami juga rata-rata gak sependapat kalau pulau” yang berada di perbatasan antar negara tuh disebut dengan Pulau” TERLUAR Indonesia, melainkan pulau” tersebut a/ Pulau” TERDEPAN Indonesia (aku lupa dimana menaruh artikel koran yang mengemukakan tentang ini). Soalnya, pulau” tersebut merupakan wilayah Indonesia yang secara langsung/gak langsung berhubungan dan rawan penguasaan efektif dari negara tetangga.

Selesai seminar, kumpul” dulu di HIMA Geografi UNNES. Aku sempat menemani Ce.nya Yoyo yang asmanya habis kambuh sebentar. Hiiks, jealous!! Habis, dari cara Yoyo merawat dan menghibur Lina keliatan banget kalau dia tuh sayang banget ma Lina (kudoain kalian awet deh!). Sedangkan aku?! Sejauh ini aku belum mendapatkan cowok yang sebegitunya sama aku (atau aku yang gak nyadar ya?!). Trus, sebelum kepenginapan, seperti biasa, kalau ada kamera nganggur anak” imahagi tuh jadi gila foto semua! Berfoto ria bersamalah akhirnya kami di halaman FIPS UNNES (tepatnya c di taman/sangkar Klimatologinya Geografi. Foto” dekat ombrometer ^.^v). Menjelang magrib barulah kita gtg ke penginapan…

Makan malam kami lakukan sambil berbincang biar forum gak terkesan formal. Serius tapi santai. Selain hubungan antar anggota imahagi makin lekat, juga agar imahagi yang sekarang bisa terus exist. Gak sampai vakum kayak imahagi beberapa waktu lalu. Forum selesai, acara pun dilanjutkan dengan rapat PB dan rapat antar komisariat di regional III yang mau menyelenggarakan Muswil (di UMS ya?! Insya Allah Muswil Regional IV bulan November di UNDANA Kupang). Sebenarnya c aku gak masuk di keduanya, tapi aku ngikut saja. Daripada tidur! Habis, aku datang ke Semarang kan selain to menghadiri pelantikan, ikut semnas, dan bakti lingkungan, aku tuh mau kumpul sama kawan” IMAHAGI (after kongres di UGM kemarin, ternyata banyak yang terlibat cinlok. Ada juga c yang beangkatan Kk-adik saudara ketemu gede, kayak aku dan Arif Budi.. dari UPI. Tapi sayang kemarin dia gak bisa datang).

Sabtu, 12 April 2008

Setelah sarapan bersama di HIMA Geografi UNNES, kami bersiap gtg Kab. Kendal to acara bakti lingkungan. Kami berangkat menggunakan bus (jadi ingat waktu kunjungan peserta kongres IMAHAGI ke lab. alam Paris). Perjalanan sekitar 1 jam buat beberapa dari kami tertidur. Di perjalanan kami sempat bertemu razia motor. Sempat mengganggu perjalanan kami c, apalagi motor yang dikendarai panitia ada yang ‘kena’ (motor siapa tuh?! ^.^v). Tapi persoalannya hanya karena STNK motor sedang diperbaharui, so pas pak polisi minta to diperlihatkan gak ada. Kebetulan, motor yang kena itu berasal dari luar Jawa!!

Awalnya kupikir daerah yang akan kami tanami nyamplung dan bakau tuh gak jauh dari pinggir jalan. Ternyata, harus masuk kampung cukup jauh dan melewati persawahan dengan jalan yang cukup kecil (untung bus kecil bisa masuk!). Setelah melewati (kalau gak salah) dua desa, akhirnya kami sampai di Desa Kartika Jaya. Sebelum melakukan penenaman pohon, kami ramah tamah dan penyuluhan dulu di kantor desa. Ada Pak Kades, trus bapak dari dinas lingkungan hidup Kab. Kendal, pemuda Muhammadiyah (dasar pelupa, aku gak ingat nama beliau”. Gak nyatat namanya pula!!), trus kawan” dari akper, dan adik” dari SMK setempat. Waktu menanam bakau pun kami dibantu kawan” dari Teknik Lingkungan UNDIP.

Sekitar jam 11, kami lalu menyebar, tanam pohon nyamplung. Sambil bawa” bibit (anak) pohon, cari” lubang yang

sudah disediakan terlebih dahulu untuk diisi nyamplung. Ada juga kawan” yang menggali lubang sendiri, pinjam cangkul milik warga. Kami pun sempat duduk” dulu di rumah warga. Melepas lelah sekalian cuci” tangan-kaki yang kotor habis bercocok tanam (dikasih minum juga!). Aku sempat main ke pekarangan belakang rumah itu. Sempat lihat” daerah rawa bakau desa tersebut juga. Sempat teringat daerah berawa-rawa di kampung (Kalimantan). Di sekitarnya, terdapat banyak tambak ikan. Gak jauh dari tambak” itulah pantai utara berada…

Sebelum tanam pohon” bakau, kami ishoma dulu. Setelah itu baru diajari cara menanam bakau. Gampang kok, kayak menanam pohon biasanya. Baca bismillah, buat lubang untuk menanamnya, buka bajunya (polibagnya maksudnya), trus masukkan anak bakau yang sudah kita siapkan tadi sambil diajak ngobrol. Disayang” gitu deh biar dia punya semangat tuk terus hidup walau setelah kita tanam mungkin kita gak akan bertemu dia lagi ^.^v Tapi hati”, jangan sampai akarnya patah”. Kasian kan coz akar merupakan media dia mencari unsur hara dalam tanah :)

Kami lalu mulai berjalan menuju tempat tujuan (pantai) sekitar 1 km. Wah, pemandangannya indah. Angin pantai pun makin terasa menyapa kedatangan kami. Suasana jadi terasa asri, sejuk, segar deh!! Tapi mana pantainya?!

Oon! Dunk”!! Awalnya aku mikir pantai dan hutan mangrovenya tuh kayak di Madura/pantai selatan Jawa (contoh, Balekambang). Berada di sekitar estuarium dengan tanah berpasir. Tapi ternyata benar” tanah berlumpur. Cukup dalam pula (di galangan dalamnya lumpur mulai selutut sampai hampir sepinggang). Sebenarnya lebih enak berenang c, jadi gak harus berkubang lumpur. Tapi, berhubung aku lagi dapat, terpaksa gak nyebur deh!! Padahal naluriku sebagai seorang pisces (dulu c, sekarang zodiakku pindah ke aquarius. Gak aku banget d sebenarnya) dan anak sungai keluar. Ibarat putri duyung menjelma jadi manusia yang rindu banget berenang di air (o^.^o)v

Pantai utara yang kami datangi ini ternyata plus minus pantai selatannya Kalimantan c. Airnya coklat coz tanahnya berlumpur. Dekat muara sungai juga. Pantainya bisa terlihat dari tambak” yang kami tanami bakau. Tapi, yang namanya menanam pohon di pantai/genangan air tuh ternyata sangat sulit dibandingkan menanam pohon di darat. Penuh perjuangan deh!! Dari tepian tambak anak” bakau dilarutin pakai lanting bambu berukuran kecil. Selain itu, kami pun harus mengoper anak” bakau itu secara manual. Dibawa” melewati galangan lumpur. Capek tapi seru banget!! Menyenangkan banget deh walau harus berkotor” dan berbasah” ria. Gak rugi aku ikutan coz boringku di PPL-an bisa hilang ^.^v Suasana akrab antar anggota IMAHAGI, panitia, dan orang” yang ikut serta kegiatan bakti lingkungan ini pun jadi terasa banget. So, pas kegiatan berakhir, walau capek, tapi bahagia banget. Walau kegiatan itu sempat memakan korban c. Ada yang kakinya luka (lumayan parah), sampai yang tergores” dan terluka kecil (termasuk tangan dan kakiku).

Ada perjumpaan pasti ada perpisahan. Sesampainya di UNNES, istirahat sebentar, dinner, semuanya bersiap pulang ke komisariat/rumah/daerah masing” (T.T). Sedih banget coz kapan lagi yach aku bisa kumpul sama mereka?! Curhat”, ketawa bareng, foto rame”, rapat sambil nyuruh anak” cowok supaya gak merokok, rapat sampai tengah malam (bahkan Subuh), dengar gosip antar anggota cinlok, berorganisasi sambil menambah sahabat dan menambah ilmu dengan fun, …

Aku senang banget masuk IMAHAGI. Walau harus keluarin duit pribadi to pergi ke Yogya, ke Semarang (entah kemana lagi nanti. Semoga aku bisa pergi ke Kupang pas muswil nanti), belum lagi capek selama perjalanan, masuk angin dan maag (penyakit akutku nih!!), semuanya terbayar karena di IMAHAGI aku mendapatkan keluarga baru. Keluarga yang hangat. Semoga IMAHAGI terus seperti ini. Amin.

Hidup mahasiswa!! Hidup Mahasiswa Geografi Indonesia!!

1 comment:

  1. Di Semarang sempat uji nyali ke Lawang Sewu, Mbak?

    ReplyDelete