Wednesday, May 21, 2008

Love Fool

Cinta adalah alasan yang paling masuk akal ketika kita menjadi tidak masuk akal…

Cinta menjadi alasan rasional u/ tindakan irasional…

Aku sangat mengiyakan saat ada sahabatku yang berkata demikian. Begitu pula saat aku membaca 10 stores hal-hal konyol yang gue lakuin demi cinta yang ada di buku Love Fool. Aku tertawa. Gak maksud menertawakan kisah” yang ada di buku itu walau beberapa di antaranya memang lucu, tapi karena aku sendiri pun melakukan hal konyol karena cinta. Aku mengiyakan bahwa seseorang bisa melakukan hal” konyol demi cinta.

Kisah ini dimulai 6 tahun lalu. Karena sebelumnya belum pernah berpacaran, aku sempat gak sadar kalau dia melakukan PDKT sama aku. Apalagi sebelumnya kami memang sudah berteman. Sejak kelas 3 SMP tepatnya, dikenalkan oleh kawan sekelasku saat aku dan Mei” janjian jogging dengan Olly ke Pasar Ahad. Kami pun sempat beberapa kali bertemu setelahnya di kegiatan PMR dan ketika aku menemani Mei” bolos les di Primagama Banjar Indah. Lalu, saat SMA, kami bertemu lagi, menjadi kawan sekelas selama dua tahun dan sama” ikut ekskul teater.

Kisah kami gak mulus. Beberapa bulan kemudian kami putus gara” orang ketiga. Tapi kami tetap berteman. Bahkan, saat kisahnya sama si orang ketiga itu ternyata juga gak mulus, kami sempat dekat lagi. Dia bahkan merencanakan sebuah kejutan yang gakkan kulupakan diperayaan sweet 17 ku. Kami hampir saja balikan. Karena ada suatu masalah, tiba” gak lama kemudian aku dengar dia jadian sama Ce lain.

Waktu itu, hampir setiap hari aku menangis. Sahabat”ku sampai bingung bagaimana harus menenangkanku. Tapi anehnya, kami tetap berteman, akrab, walau kami gak pernah mengungkit-ungkit masalah kami. Dia gak pernah mengungkit Ce barunya, bahkan aku yang sering merayu dia u/ mencarikan pacar. Aku pernah meminta dia u/ mencomblangkanku dengan adik kelas kami, anggota di ekskul PMR yang diketuainya. Well, aku dan adik kelasku itu gak jadian c, soalnya aku bertepuk sebelah tangan. Lagian aku cuma ngecengin. Dapat syukur, gak dapat juga gak apa. Apalagi setelah dia putus sama Ce.nya itu kami kembali dekat. Lagian, di sekolah, banyak yang tahu hubungan kami (secara, kami kan cukup terkenal di sekolah ^.^v).

Yap, kami kembali dekat lagi. Bahkan aku sama mantannya sempat bermasalah. Mungkin gara” kami akrab dikira aku salah satu pemicu keretakan hubungan mereka. Padahal bukan. Aku bisa jamin itu. Tapi, lagi” aku harus kehilangan dia. Dia jadian sama adik kelas, murid baru pindahan Jakarta. Aku pun berusaha u/ menjauhkan diriku dari kehidupannya. Untungnya saat itu kelas 3. So, aku gak perlu bertemu dia setiap hari karena kami sudah gak sekelas lagi. Aku di IPA, dia di IPS. Agar aku benar” bisa menjauh dari kehidupan mereka, aku juga membulatkan tekadku yang sedari kecil ingin kul di Jawa. Dengan kul di Jawa, aku gak perlu bertemu dengan mereka. Aku pun bisa dapat suasana baru dan kawan baru, walau harus terpisah dengan keluarga dan sahabat.

Fool Again - Westlife jadi soundtrack hidupku saat itu. Aku sangat berusaha u/ membunuh perasaanku. Aku bahkan berusaha u/ bisa benci dan muak padanya. Apalagi Ce barunya ini benar” membuatku jealous. Hubungan mereka awet dan serius. Aku bahkan berpikir inilah akhir pencarian dia. Aku harus menata ulang hatiku. Mulai mencari seseorang yang bisa buat aku bahagia. Membuang jauh” impian masa kecilku, cukup sekali mencintai orang lain. Pacar pertamaku adalah cinta pertamaku dan dialah solmetku. D one, d last, n d only. Mungkin inilah kekonyolanku yang paling mendasar!!

Well, aku gak pernah bisa benar” membencinya. So, walau sempat lama gak kontak, akhirnya kami kembali bersahabat. Tapi ketika suatu ketika aku membuka FS kawan” dan menemukan informasi bahwa mereka putus, aku bahagia. Entah bahagia karena harapan itu ada lagi atau karena akhirnya dia merasakan hal yang pernah kurasakan. PATAH HATI.

Aku memberanikan diri u/ bertanya padanya, memastikan kabar itu. BTnya dia bilang +- gini,

“Kemarin aku pingin curhat, tapi km sibuk, gak jadi d. Sekarang kisahnya sudah basi, malas nyeritain.”

Benarkah dia niat u/ curhat sama aku tentang cewek yang bikin aku jealous setengah mati?! Entahlah…

Aku juga akhirnya kontak dengan mantannya, adik kelas yang murid baru itu. Curhat” gitu d… (well, awalnya pas dia tahu kalau aku mantan Co.nya, dia telpon aku dan bilang sori kalau dia udah rusak hubungan kami. Sejak saat itu kami berteman, walau mungkin gak banyak yang tahu dan menganggap kami a/ rival). Dari curhat yang kadang berlanjut sampai sekarang itu aku dapat memastikan bahwa mereka gak akan pernah balikan coz adik kelasku itu sudah punya penggantinya. Seseorang yang benar” buat dia bahagia. Bahkan, walau kadang dia menyarankanku u/ melupakan mantan kami itu, dia juga yang sering meyakinkan aku bahwa mantan kami itu pasti akan memintaku u/ balikan. Konspirasi yang cantik kan?! :)

Lagi” kami kembali dekat. Kami pun putus sambung, TTM-an. Kalau dia punya Ce, aku dicuekin. Kalau dia jomblo, maka kami akan SMS-an sampai menjelang subuh. Kalau aku pulang ke Banjar dia main ke rumah dan kami jalan bareng. Bahkan kadang, dia yang menemaniku beli tiket dan mengantarkanku ke bandara u/ kembali ke Malang. Begitu pula sebaliknya, saat dia berkunjung ke Malang. Kali ini mungkin Something Stupid – Robbie William & Nicole Kidman a/ soundtrack yang cocok u/ hidupku.

Kenapa c kami gak balikan saja?

Aku pastilah berharap demikian. Aku bahkan selalu bilang padanya bahwa aku mencintainya. Aku berharap kami bisa balikan. Tapi hal itu gak pernah dia lakukan. Ketika kami sama” menjalani kehidupan nyata (aku dimana dia dimana maksudnya…), dia akan kembali menjadi petualang cinta dan aku kembali bertanya” apakah akan ada Co. lain yang bisa membuatku jatuh cinta. Inilah kekonyolanku yang kedua. Apakah suatu saat aku akan jera?! Entahlah.

Sebenarnya dia menganggap hubungan kami just 4 fun, hanya sekadar sebuah persahabatan (aku salah menganggap perhatiannya), atau memang dia sayang sama aku cuma gak diungkapin dengan kata”?! Aku gak pernah mendapatkan jawaban pasti tentang hal itu. Apalagi aku juga gak mau meminta ketegasan dia tentang hubungan kami karena aku takut menyadari kalau aku sebenarnya gak akan pernah bisa mendapatkan cintanya lagi. Itu kekonyolanku yang ketiga.

Cinta dan keinginan u/ memiliki itu memang beda tipis. Gak gampang merealisasikan pernyataan:

Cinta itu gak harus memiliki

Asal kamu bahagia bersamanya aku akan ikut bahagia

Karena gak bisa memiliki orang yang dicintai itu rasanya sangat menyakitkan.

Beberapa kali aku berusaha u/ make relationship with another person, tapi ada… saja halangannya. Ujung”nya, lagi” aku dekat dengan satu”nya Co yang pernah menjadi pacarku ini. Lagi” aku berharap bisa balikan sama dia.

Kenapa c aku begitu mencintainya?

Dia memang sering bikin aku nangis. Tapi dia juga Co yang bikin aku bahagia. Dia selalu ada saat aku perlu seseorang. Dia yang menghibur aku kalau sedang ada masalah, t4 aku curhat, t4 aku mengeluarkan uneg”, dia juga yang sering membangkitkan semangatku kala down. Sedikit banyak, dia juga yang membuatku bisa terlihat tegar, tangguh, dan mandiri (yang aslinya a/ kebalikannya). Dia mengerti aku walau sejauh ini gak gampang bagiku u/ mengerti dia. Dia jelek dan menyebalkan, tapi susah bagiku u/ ilfil padanya. Ada saja hal yang bikin aku + sayang padanya sehingga aku berharap kami a/ solmet. Jika kali ini kehilangan dia lagi, aku gak tahu apakah bisa jauh lebih tegar dan bisa benar” melupakannya, ataukah lebih terpuruk daripada sebelumnya.

Sebentar lagi 10 Juni. Itu tanggal jadian kami 6 tahun lalu. Apakah hal itu akan terulang lagi? Aku tentu saja berharap kami akan bersatu lagi. Hidup bahagia, ever after, layaknya sebuah dongeng. Tentu dengan restu dan doa dari semua orang. So please, restui dan doakan kami.

Apakah aku konyol meminta ini?!

No comments:

Post a Comment