Waluh alias labu. Buah (apa sayur ya?!) yang satu ini aku suka banget. Mulai jadi campuran di sayur bening, pais waluh, serabi waluh, … asal bukan kolak waluh aku suka. So, sedih dan mubazir banget rasanya saat seorang petani respondenku bercerita bahwa ada tetangganya yang berkebun waluh pernah memiliki 1000an waluh yang cuma bisa tergeletak pasrah di rumah. Gak terjual. Gak sepeser pun, kecuali biji” (kuacinya) laku di pasaran. Kalaupun terjual, harganya juga murah banget! Kok bisa?!
Jika mereka bisa bicara mereka pasti berteriak dengan memelas untuk berkata
“Help us, please…!!”
ulun kada tapi katuju lawan waluh :D
ReplyDeletegonolnya waluh nang tu?