Friday, February 20, 2009

akhir dari Touring Barat Jawa Timur

Sabtu, 3 Mei 2008
Road to Magetan


Setelah sarapan kami berkumpul di rumah Adip. Kami akan pergi ke Sarangan. Tapi obyek utama c bukan telaganya yang terkenal itu, tapi air terjunnya. Karena perginya lewat Ponorogo, kamipun melewati desa” di pegunungan. Pemandangannya indah… tapi menegangkan!! Mungkin lebih menegangkan dari perjalanan ke Cangar. Aku takjub banget. Kok bisa ada pemukiman yang ramai banget di atas gunung. Agropolitan gitu deh. Sepantauanku c lebih ramai daripada Pujon. Terbentang kebun” yang ditanami berbagai sayuran, seperti bawang, kubis, dan wortel.

Berhubung keuangan kami selama perjalanan ini ngepas banget, kawan”ku yang sebelumnya sudah pernah ke sana membawa kami melewati jalan yang gak umum dilewati wisatawan. Lewat pemukiman penduduk gitu d supaya gak bayar karcis masuk ke obyek wisata Telaga Sarangan ^.^v. Sesampainya di Telaga Sarangan, kami lewat doank. Sepulangnya dari air terjun, baru kami mampir. Trus, daripada jalan kaki terlalu jauh, kami baru akan memarkir motor di parkiran terakhir, sekitar 1 km gitu lah dari air terjun.

Mengingat kakiku yang terluka akibat kecelakaan, kawan” rada khawatir aku gak bisa maksimal tracking ke air terjun. Galih bahkan ujung”nya menawarkan diri, kalau aku gak kuat tracking, dia bersedia menggendong aku :) Ternyata, pas tracking Tama malah berucap:
“Aku mau nyerah tapi malu sama Farin. Dia yang kakinya luka aja kuat naik, masa aku yang gak kenapa-napa gak kuat jalan sampai ke air terjun.”


Wajar c Tama bilang gitu coz tanjakannya lumayan bikin capek bagi yang gak terbiasa naik gunung. Dingin lagi!! Aku ngos”an, bahkan sesekali dituntun biar gak kehilangan keseimbangan. Apalagi aku orangnya gak kuat dingin (ini yang bikin aku gak mau lagi ikutan naik gunung. Daripada kena hipotermia lagi!!). Hidungku langsung ‘padak’, serasa mu pilek :”(

Sambil menikmati air terjun dari pondokan gak jauh dari air terjun, kami menikmati hidangan berupa sate kelinci yang banyak dijual di daerah sana. Ini pertama kali aku makan sate kelinci. Rasanya?! Aneh. Apalagi aku sempat jijay pas ada potongan daging yang masih ditempeli beberapa helai bulu kelinci. Hiiyy!!

Setelah foto” di dekat air terjun dan makan sate kelinci, kami turun. Hujan orografis sepertinya akan turun di daerah itu. So, kami gak berlama-lama di Telaga Sarangan yang jauh lebih besar dibandingkan Telaga Ngebel. Selain ada jasa penyewaan bebek”an, di sana juga ada jasa penyewaan speadboat. Aku melihat Telaga Sarangan kayak sedang melihat Sungai Martapura/Barito di musim hujan. Soalnya saat itu arusnya besar. Apalagi kalau dilewati speadboat. Sama kayak di Telaga Ngebel, saat itu airnya pasang. Di beberapa bagian hampir melewati batas cekungan, siap” tumpah ke jalanan.

Setelah dari Sarangan, kami main ke rumah Galih. Rencananya c mau makan lele peliharaan Galih. Tambaknya terletak di samping rumahnya. Lumayan luas lahannya. Apalagi setelah dihidangkan ternyata menggiurkan banget. Kami pun makan dengan lahapnya (o^.^o)v. Sayang, Ike, Arifah, dan Tama gak ikutan coz harus pulang. Sedangkan aku, rencananya setelah bermalam mingguan baru akan diantar ke rumah Arifah. So, aku bisa ngopi (itu kawan” Co dink, malam itu aku gak ngopi, melainkan minum susu hangat) dulu di alun” Kota Madiun sambil melihat keramaian orang bermalam mingguan di sana.

No comments:

Post a Comment