Monday, July 20, 2009

Festival Budaya Pasar Terapung

Selama menuntut ilmu di Kota Malang, banyak even tahunan yang terlewatkan olehku. Salah satunya festival budaya pasar terapung. Jadi hepi karena akhirnya tahun ini, 18 – 20 Juli 2009, aku bisa menikmatinya. Ada Kampoeng Banjar, berbagai atraksi kesenian daerah (madihin, musik panting, balumut, bakurung-kurung, bajapin, ada bakuntaw jua!), perahu hias (klotok dihiasi-dilampui, stand-stand wadai-wadai Banjar jua ada! Nyam-nyam… Asa titik air liur melihat wadai bingka yang pacah di ilat, hula-hula, sasunduk lawang, kuih lam, surabi, macam-macam dah. Rame pokoknya! Yach, walau kupikir festival budaya pasar terapung tuh artinya selama kegiatan ada pasar terapungnya di areal festival. Ternyata gak yach ^.^v

Kebetulan ada camdig. Foto-foto deh. Yach, walau hasilnya gak sebagus kalau pakai kamera kayak para penggermar fotografi/fotografer yang gak ketinggalan untuk mengabadikan festival ini. Sayang, dalam festival kali ini sempat dihebohan dengan tenggelamnya seorang anak di Sungai Martapura. Aku dan ading yang saat itu mau ikutan naik klotok (perahu pintar) gratisan jadi batal deh :”( Perjalanan naik klotokdihentikan sebentar karena di sungai orang sedang sibuk melakukan pencarian anak yang tenggelam itu. Besoknya, masih belum menyerah untuk naik klotok gratisan lagi, lagi-lagi batal. Soalnya, ada kabar bahwa anak yang tenggelam kemarin telah ditemukan. Jadi, tim SAR dan para penjaga perahu pintar. Untung sudah sempat berfoto-foto di atas kelotok ^.^v

Semoga event ini dapat berlangsung setiap tahun dan semakin meriah. Gak perlu menunggu agenda visit South Kalimantan, semoga setiap tahun menjadi tahun kunjungan ke Kalimatan Selatan. Ah, Banjarku bungas banar euy!

3 comments:

  1. Ternyata km tuh pencinta seni dan budaya jua lah Rin.. Aku se senang banget klo masih ada yang mau peduli dengan seni budaya bangsa yang mulai ditinggalkan orang2 karena budaya modern sekarang ne...

    ReplyDelete
  2. sp ya yg kasih Q coment di atas?! jd penasaran. Iya dunk, sbg anak daerah harus cinta budaya daerah. kalau bisa malah ikut melestarikan. hehehe...

    ReplyDelete