Monday, September 28, 2009

Cerita Lebaranku Tahun ini

Berhubung masih dalam suasana Idul Fitri, aku mau ucapin Minal Aidin wal Faidzin, Mohon Maaf Lahir Bathin. Selamat Idul Fitri 1430 H. Semoga kita semua kembali kepada kesucian. Amin. :)

Merayakan Idul Fitri dimana nih? Semoga Idul Fitrinya penuh hikmah dan warna (^_^).

H-1 Idul Fitri aku sekeluarga mudik ke Barabai, kampungnya ortu. Berangkatnya sih sore (coz sebelumnya ading sempat-sempatnya minta temenin beli baju ke distro dan DM),tapi seperti biasa, mampir dulu ke rumah nenek di Tambarangan, Tapin. Habis buka puasa di sana baru deh lanjut ke Barabai.

Jalan Trans Kalimantan malam itu terasa lenggang. Secara, malam lebaran udah banyak yang sampai di kampung halaman. Tapi, coba deh tengok ke dalam kota. Macetnya nauzubillah! Kalau di Tapin masih enak, ada by pass. Jadi, kalau mau ke Barabai gak perlu lewat dalam kota (Rantau). Sedangkan di Kandangan, mau gak mau pemudik harus melebur dengan masyarakat yang ingin bermalam hari raya di pusat kota. Terjebak macetlah kami di sana sekitar 1 jam! Sayangnya, bukannya malam itu kayak malam lebaran, bisa dengar atau lihat orang takbiran, malah kayak malam tahun baru. Soalnya, langit dihiasi dengan berbagai warna dari ledakan kembang api....

Malam itu sedikit miris. Soalnya, di saat merayakan malam kemenangan malah terjadi kebakaran. Waktu kejadian kami masih di Kandangan, baru keluar dari kemacetan. Kata petugas pom bensin kebakarannya di Bulau. Hmmm.... Gak jauh dari rumah tuh! Alhamdulillah, ternyata gak dekat-dekat amat (^.^v). Yang bikin sedih sih keesokan harinya (Idul Fitri hari pertama) kebakaran kembali terjadi di dua tempat. Salah satunya terjadi di seberang rumah acil di Banua Hanyar. Mana mereka masih ada hubungan kekerabatan dengan abah! Waktu kejadian kami tuh lagi di rumah nenek di Kayu Rabah. Trus adik sepupu SMS, bilang rumah di seberang rumah acil kebakaran. Kami pun bergegas kembali ke rumah acil. Ketika kami sampai, api sudah berhasil dipadamkan. 3 rumah terbakar. Rumah acil pun akhirnya jadi pengungsian. Semoga mereka diberi ketabahan. Insya Allah, Allah akan memberi rezeki yang lebih atas ketabahan dan kelapangan mereka. Amin.


Selasa siang (Idul Fitri hari ketiga) kami sekeluarga pulang ke Banjarmasin. BTnya, perjalanan pulang kami diwarnai dengan insiden matinya AC mobil secara mendadak. Buka kaca mobil, debu dan terancam masuk angin. Tapi, kalau ditutup alamat bakal jadi pais, pengap karena suhu udara Kalsel yang lagi gak bersahabat. Akhirnya, mau gak mau kaca mobil dibuka sedikit deh daripada seisi mobil menderita dehidrasi dan kegerahan. Sampai di daerah Kandanga, mama lihat orang jualan gitaan. Mupenk... Tapi MG! Harga jual gitaannya mahal banget!! 1 biji dihargai sepuluh ribu rupiah. Hmmm.... Berhubung udah lama banget pingin makan buah yang tergolong langka itu, dibeli juga deh itu buah (walau gak banyak!).


Cerita lebaran tahun ini yang paling seru adalah kabar tentang Padil, adik sepupuku, yang baru menikah. Terakhir ketemu dia masih pecicilan (sekarang juga masih sih!). Eh, pas lebaran ngumpul bukannya cuma mengenalkan pacar ke keluarga malah mengenalkan cewek yang sudah jadi istrinya! Sempat protes sih kenapa dia gak kasih kabar. Katanya sih gara-gara Hpnya hilang dia jadi kehilangan nomorku dan memang gak semua keluarga dikasih tahu waktu dia nikah. Pas ngumpul lebaran inilah keluarga yang lain diberi tahu sekalian kasih kabar soal resepsinya ntar.

Padil is getting maried?! Aku iri atau terkejut ya?! Soalnya, adik sepupuku ini baru berusia 18 tahun. Cowok pula! Aku, Ifit (adikku), dan Wiwi (kakak sepupuku) saja masih lajang. Tega-teganya dia melangkahi kakak-kakaknya yang cantik tapi jomblo ini (wkwkwk...). Well, adikku ini cakep sih (hitam manis) tapi bandel! Kami sampai heran kenapa Rini (istrinya) mau sama dia (^.^v). Yach, semoga saja dengan menikah dia bisa jadi cowok yang bertanggung jawab dan dewasa. Gak bandel lagi, gak urakan lagi, dan bisa agak gemukan (soalnya dia tuh kurus banget!!). Bisa jadi suami yang bertanggung jawab deh! Ka doakan pernikahan kalian tuntung pandang ruhui rahayu. Ka doakan kalian menjadi pasangan yang membina keluarga yang sakinah, mawaddah, warahmah. Amin.

No comments:

Post a Comment