Friday, September 23, 2011

My Dreams to be True on Him

Kemarin sore aku kontak dengan adik tingkatku kuliah via sms. Kami cukup meski dia beberapa tahun di bawah aku. Awal kedekatan kami memang cukup berkesan. Kata dia, wajahku mirip dengan bundanya. Sayangnya, sampai saat ini aku belum bertemu dengan beliau untuk membuktikan ucapan adikku itu. Libur panjang sekolah barusan aku batal terbang ke Lombok, ke kampung halamannya karena mengikuti bimtek selama beberapa hari.

Obrolan kami awalnya hanya berupa informasi lowongan kerja berlanjut saling tanya kabar. Saat aku tanya sekarang dia ada di Malang atau di Lombok, dia bilang sekarang ada di Yogya, melanjutkan kuliah ke jenjang S2 di UGM. Wah, aku bahagia sekaligus iri mendengarnya. Saat lulus kuliah, aku juga berniat serupa. Tapi kondisi saat itu belum berpihak padaku untuk melanjutkan studi. Aku kembali ke Banjarmasin, ikut tes CPNS, lulus, dan akhirnya menjadi guru geografi di SMAN 10 Banjarmasin.

"Aku dapat beasiswa, Ka. Ambil jurusan manajemen bencana."

Mendengar jurusan yang dia ambil, aku langsung surprise. Rasa iriku semakin besar. Aku bahkan menangis. Itu adalah jurusan yang aku idam-idamkan jikalau melanjutkan ke jenjang S2. Sayangnya, ketika sudah berstatus guru PNS, rasanya peluang untuk mendapatkan izin studi di jurusan ini cuma impian belaka karena setahu aku seorang guru hanya bisa mengambil studi kependidikan. Magister Pendidikan Geografi atau Magister Pendidikan IPS. Kuharap aku salah. Kuharap guru pun mendapat izin untuk studi di Magister Manajemen Bencana, jurusan yang sampai saat ini masih langka di Indonesia. Jurusan yang bekerja sama dengan perguruan tinggi di Belanda sehingga berkesempatan juga untuk studi di sana. Bahkan kabarnya, mahasiswanya pun dibimbing agar bisa mendapatkan beasiswa S3 di Jerman. Belanda, Jerman, jika berkesempatan studi di luar negeri, kedua negara itu adalah yang pertama-tama akan kupilih.

Well, apapun ending dari keinginanku untuk melanjutkan studi ke jenjang S2, aku bahagia mendengar kabar darinya. Paling tidak, jika aku tidak bisa mendapatkannya, seseorang yang dekat denganku bisa mendapatkannya, juga sukses menjalaninya.

Good luck, bro. I pray for you. I pray the best for us.